HTI Jakarta : Tolak Kenaikkan Harga BBM dan Liberalisasi Migas
Jakarta-- “Alasan Rezim Jokowi-JK menaikkan harga BBM dengan dalih bahwa, subsidi tersebut dialihkan untuk berbagai subsidi yang bermafaat bagi rakyat seperti pendidikan dan kesehatan, layaknya gambaran di Surat Al Baqarah ayat 11-13, yaitu: Dan apabila dikatakan kepada mereka: Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, mereka menjawab: “Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan.”, ujar salah seorang orator, Ichsan Salam di hadapan Ratusan Massa Hizbut Tahrir Indonesia yang memadati depan Gedung Kantor Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Jakarta.
Ichsan juga mengatakan, “Solusinya adalah dengan membuang Sistem Demokrasi & Kapitalisme dari negeri ini, karena membuat negeri ini semakin dikuasai oleh asing, terutama Sumber Daya Alamnya dan sudah sepatutnya mengganti dengan Sistem Khilafah, karena dalam Sistem Khilafah, sumber daya alam dikelola sepenuhnya oleh Negara dan hasilnya untuk kesejahteraan rakyat.
Aksi tersebut diadakan di hari Sabtu (8/11), yang bertujuan untuk menolak rencana kenaikan harga BBM & Liberalisasi Migas. Tampak ratusan massa membawa berbagai macam poster dan spanduk, diantaranya bertuliskan : “Kelola Migas dengan Syariah – Rakyat Sejahtera”, BBM Naik – Rakyat Tercekik” dan “Naikkan BBM – Bukti Rezim Jokowi Neolib”
Orator selanjutnya, Fahmi Sodri mengatakan : “Sekitar beberapa bulan yang lalu, Bank Dunia menyarankan pemerintah Indonesia untuk mengurangi subsidi BBM dan sekarang terbukti pemerintah Indonesia berencana akan melakukannya. Hal itu menjadi bukti bahwa Rezim ini adalah pelayanan kepentingan asing, belum lagi kebohongan yang menggunakan dalih pengurangan subsidi tersebut dialihkan ke pembangunan infrastruktur, kesehatan dan pendidikan. Padahal faktanya selama ini pelaksanaan program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI), banyak didanai oleh swasta & asing, di bidang kesehatan dialihkan ke BPJS (rakyat yang membayar iuran preminya), dan di bidang pendidikan, masih banyak sekolah yang tidak layak fasilitasnya.
Disela-sela aksi tersebut, Tisna As Syirbuni selaku Ketua DPD 1 HTI Jakarta mengatakan, “Aksi ini barulah aksi pemanasan, HTI berencana mengadakan aksi dengan jumlah ribuan massa ke depan istana Negara, apabila Rezim Jokowi tetap bersikukuh untuk menaikkan harga BBM.
Sebelum ditutup, Ali Akbar selaku Humas DPD HTI Jakarta membacakan pernyataan sikap resmi HTI dalam penolakan kenaikan harga bbm dan liberalisasi migas.
Aksi tersebut diakhiri dengan pembacaan doa oleh Habib Salim, dan setelahnya ratusan massa HTI membubarkan diri dengan tertib dengan pengawalan pihak kepolisian. [] hti press/ syabab indonesia
0 komentar:
Posting Komentar