Gema Pembebasan Tolak Pencabutan BBM Bersubsidi
PALEMBANG - Puluhan mahasiswa yang mengatasnamakan Pengurus Wilayah Sumatera Selatan Gerakan Mahasiswa (Gema) Pembebasan, Jumat (8/8/2014) siang melakukan aksi unjuk rasa di DPRD Sumsel.
Gema Pembebasan melakukan demo menolak pencabutan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) berupa solar dan bensin yang dilakukan pemerintah pusat.
Menurut Bambang Haryanto salah satu pengurus wilayah Gema Pembebasan, sejatinya istilah pembatasan subsidi BBM bersubsidi tersebut hanyalah tipu muslihat dan kedok untuk menutupi niat yang sebenarnya, yaitu liberalisasi energi.
"Stop kebijakan khianat ala rezim neolib, padahal di dalam Islam sudah sangat jelas bahwa api termasuk di dalamnya BBM, hanya diperuntukkan bagi kepentingan rakyat, bukan swasta apalagi asing," jelasnya.
Maka dari itu Gema Pembebasan Sumsel menyatakan 3 sikap, yaitu tolak tipu-tipu pemerintah dibalik pencabutan subsidi BBM, berikan kesejahteraan hanya unuk rakyat bukan untuk asing.
Kedua, menuntut pemerintah untuk mengambil alih sumber daya migas dari penguasaan asing dan swasta.
"Ketiga, liberalisasi migas dari hulu sampai ilir yang telah dan sedang terjadi di Indonesia, adalah buah cengkraman kapitalis global. Sudah saatnya ideologi kultur tersebut dicampakan lalu diganti dengan ideologi yang mampu memberikan kesejahteraan hakiki kepada rakyat,"tandasnya, seraya meminta perwakilan yang menerima aspirasi mereka untuk disampaikan ke pusat.
Aksi sendiri diterima Sekwan Ramadhan S Basyeban, dimana ia mewakili anggota DPRD Sumsel yang tidak ada satupun yang berada ditempat.
"Saya atas nama pimpinan, karena bertepatan pimpinan dan anggota sudah dalam agenda sedang dinas keluar, dan nanti akan disampaikan kepemimpinan dan anggota," pungkasnya.() tribunnews.com/ syabab indonesia
0 komentar:
Posting Komentar